Senin, 13 Maret 2017

Coffee Cangkir Cafe Medan


Berdiri pertama kali di Jalan Dr. Mansur No. 134 Medan. Café yang memulai operasional sejak 18 Februari 2011 hingga sekarang ini pula bisa ditemukan di Jalan D.I Panjaitan dan Halat. Fauzi, supervisor asal daerah yang memberikan fasilitas live music, Wi-Fi, dan  lainnya itu mengatakan, dinamakan Coffee Cangkir agar praktis diingat.

Selain itu, awal mula orang minum kopi menggunakan menggunakan cangkir bukan mug layaknya sekarang.

“Kami ingin menyajikan kopi khas Indonesia yang tidak ke barat- baratan karena target marketnya utamanya orang Indonesia,” kentara Fauzi.

Fauzi menambahkan, pelanggan yang datang ke tempat ini kebanyakan datang dari kawula muda terutama mahasiswa karena lokasinya berdekatan dengan kampus. Walaupun begitu, terdapat juga orang luar yang singgah ke sana.

Tempat yang di Dr. Mansur sendiri, café ini memberikan desain daerah yang lebih tradisional dengan menggunakan atap rumbia, dinding semi permanen yang terbuat dari papan dan batu agar tamu yg datang lebih santai. Khususnya karena di sini daerah kampus sehingga untuk daerah nongkrong mahasiswa, menghilangkan kelelahan mereka sehabis ujian, dan diskusi bersama temannya.

Sedangkan di D.I Panjaitan menggunakan konsep “homey” agar terkesan nongkrong layaknya di rumah dan di Jalan Halat lebih menonjolkan gaya resto.

“Hanya desain yang tidak sama akan tetapi bila dibandingkan, harga, serta hidangan permanen sama untuk ketiganya tempat,”imbuh Fauzi sambil menyebutkan café itu buka mulai jam 9 pagi hingga 12 malam setiap harinya.

Fauzi mengatakan, waktu awal berdiri, Coffee Cangkir memang mempunyai tujuan buat membuat estimasi kawula belia bahwa kopi itu identik pahit yang lokasi mirip warung kopi serta didominasi oleh orang tua. Anak muda juga bisa tampil keren sambil minum kopi.

Perlahan tapi sempurna respon positif pun datang dari konsumen mereka, sehingga satu per satu pelanggan pun datang. Bahkan, terdapat pelanggan setianya yang berkunjung ke sana mampu 4 sampai 5 kali.

Semua itu, lanjut Fauzi, karena mereka tanggap membaca selera pasarnya. Hal ini juga turut menghasilkan dan bakal terdapat penambahan 4 atau lima outlet Coffee Cangkir selanjutnya.

“jika malam Minggu kapasitas kursi di sini mampu kurang. Umumnya 180 nambah sampai 200-an kursi Bila dihitung bersama bangku tempel,” Tangkas Fauzi.

Fauzi menuturkan, jenis minuman homogen kopi yang paling diminati kawula muda dan  kaum ibu. Artinya kategori freezing karena aroma kopinya lebih ringan. Freezing ialah kopi yang di blend dengan susu serta diberi variasi lain misalnya banana, oranye, maupun cokelat, oleh pelayan mereka. Di antara variasi freezing itu maka freezing chocolate coffee sering dipesan pelanggan.

Dia ialah kopi powder dan cokelat yang diblend dan diberi whip cream. “Jadi bawah bubuk kopi serta atas whip cream plus cokelat cair agar rasa lebih menyatu,” terang Fauzi diikutii dengan pernyataan bahwa kopi yang digunakan merupakan arabika serta robusta.

Sedangkan para orang tua kebanyakan memesan expresso, caramel macchiato menggunakan aroma kopi yang berat.

Supaya menjaga kepuasan pelanggan, Coffee Cangkir Cafe juga melakukan update sajian setiap 6 bulan. Mereka membuat kompetisi antar barista menggunakan reward yang sudah disiapkan untuk membentuk menu yang digemari konsumen. Jika terdapat menu yang kurang disukai maka akan dihapus dari daftar menunya.

www.dutamedan.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar