Kamis, 08 Desember 2016

Wisata Kopi Luwak Bali


Jika Anda berkunjung di Agro Wisata Kopi Luwak Bali anda akan didampingi oleh pemandu untuk menelusiri perkebunan kopi robusta dan arabika sebagai bahan baku kopi luwak. Si Pemandu akan menerangkan semua spresifikasi dan karakter rasa kopi luwak yang ada disana.

Kandang luwak
Perjalanan berlanjut menuju lokasi produksi, berupa kandang-kandang binatang musang atau luwak (paradoxurus hermaphroditus) yang terbuat dari anyaman kawat. Luwak termasuk binatang malam. Di siang hari kebanyakan mereka tidur di dalam sarang.
Buah-buah kopi arabica yang telah benar-benar masak (ditandai dengan kulit buah berwarna merah) diberikan sebagai makanan untuk luwak. Buah-buah kopi akan dicerna oleh enzim yang ada di perut luwak. Proses fermentasi alami yang terjadi di sistem pencernaan luwak itulah yang akan menjadikan kopi arabica menjadi kopi luwak yang berkualitas tinggi, dan berharga sangat mahal.
Selama di cerna di perut luwak, biji-biji kopi tidak hancur. Nantinya akan utuh keluar bersama kotoran luwak. Kotoran ditampung, biji-biji kopi yang menyertai dipisahkan dari kotoran, dan dicuci bersih.
Kenapa hanya jenis kopi arabica yang digunakan untuk membuat kopi luwak?
Jawab: Karena musang/luwak hanya mau makan kopi arabica yang berbau harum dan manis rasa daging buahnya. Tak mau jenis kopi lain.

Mengeringkan kopi luwak Bali
Proses berikutnya adalah pengeringan biji kopi, dengan cara di jemur di bawah sinar matahari. Biji-biji kopi yang telah kering, kemudian disangrai (digoreng tanpa minyak) hingga berubah warna menjadi kehitaman.

Menyangrai biji-biji kopi luwak
Proses berikutnya adalah ditumbuk di lesung yang terbuat dari batu. Kopi yang telah halus selanjutnya di ayak. Kopi sisa ayakan yang masih kasar akan ditumbuk lagi. Demikian seterusnya hingga seluruhnya manjadi halus. Para pengunjung dipersilahkan jika ingin merasakan sensasi rasa menumbuk dan meng-ayak kopi.

Mengayak kopi luwak

Setelah puas menyaksikan proses pembuatan kopi luwak, kita akan diajak untuk icip-icip gratis berbagai macam jenis minuman produk mereka. Saya lihat ada 14 jenis disajikan dalam gelas-gelas kecil yang ditata pada nampan kayu menyerupai congklak (dakon). Lihat pada foto di bawah, berturut-turut dari kiri ke kanan: mangosteen tea, rosela tea, ginseng tea, cinnamon tea, safron tea, ginger tea, lemon tea, lemongras tea, chocolate coffee, vanila coffee, coconut coffee, white chocolate, dan ginger coffee.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar